Kamis, 07 Mei 2015


        Sebelum kita melangkah pada pembahasan mari sejenak kita bertanya "Adakah Pacaran Yang Islami?" Untuk menjawab pertanyaan itu mari sejenak kita menyimak percakapan antara seorang pemuda dengan seorang ustad bujang :

Pemuda  : ustad, apa anda pernah pacaran sebelumnya?
Ustad     : tidak pernah
Pemuda : kenapa tidak? Andakan seorang ustad, dan juga masih bujang, jadi sebelum
                anda menikah kenapa tidak pacaran saja terlebih dahulu, yaitu dengan pacaran secara
                islami !!
Ustad     : emang ada pacaran yang islami?
Pemuda : ya adalah ustad, saya sendiri pun melakukannya. Namun yang perlu                                                       diketahui bahwasanya saya dan pacar saya tampil beda dengan yang lain dalam                                     hal berpacaran..
Ustad    : oh ya? Apa saja tuh yang membedakan?
Pemuda : ni ustad ya.. kalau kami ketemuannya yaitu ketemuannya di malam jum’at,                                          ia menggunakan mukenah dan saya menggunakan sarung dan baju kokoh
                sekaligus kopiah, kemudian ketika kami hendak saling mengobrol maka
               didahului dengan membaca Bismallah, lalu ketika hendak saling memandang
               kami pun mendahuluinya lagi dengan membaca Bismillah.
Ustad   : lho bukankah katika ada seorang laki-laki dan perempuan berduaan maka
              ditengah-tengahnya adalah setan? Lalu bagaimana jika kalian sampai bersentuhan
              tangan atau saling berpegangan tangan atau bahkan berdempet-dempetan dan
              senggol-senggolan?
Pemuda : justru itulah ustad kami mengakhirinya dengan membaca Astagfirullah sekaligus
               ditutup dengan membaca Kafaratul Majlis...
        Hahahahaha.... :D
          
        Nah dari cerita fiksi di atas setidaknya memberikan indikasi bahwa pada hakikatnya tidak ada yang namanya pacaran islami. Tak jarang di kalangan pemuda/i sekarang ini melakukan yang namanya pacaran, dan tak sedikit dari dari mereka mengatasnamakan ‘pacaran islami’, dalam Islam dikenal yang namanya ta’arruf, sebuah mediasi islami yang menghantarkan kepada hubungan yang diridhai Allah yaitu pernikahan. Sedangkan pacaran adalah sebuah mediasi syaitoni-laknatullahi yang menghantarkan kepada jurang kemaksiatan, sehingga tak ada yang namanya pacaran islami.

        Tak jarang kita temukan ungkapan-ungkapan para perempuan-perempuan muda belia baik di dunia maya seperti facebook, twitter atau bahkan di dunia nyata yang mana mereka belum siap secara lahir maupun batin untuk segera menikah seperti halnya : “Aku ingin dicintai setulus hati, Aku ingin yang setia, Aku ingin yang mau menerima aku apa adanya, Aku butuh kejujuran, Cintai aku karena Allah”. Ungkapan-ungkapan seperti itu tak jarang kita temukan di kalangan perempuan-perempuan belia yang belum siap lahir batin untuk menikah, sehingga ungkapan-ungkapan tersebut mengindikasikan bahwa mereka-mereka itu hanyalah sebatas ingin merasakan cinta (pacaran) diluar dari pada pernikahan, padahal kita tahu bahwa dalam islam tidak mengenal yang namanya pacaran, dan ulama pun melarang hal demikian. Karena kita tahu akan dampak negatif yang sudah kesekian kali muncul di kalangan para pelaksana hubungan berpacaran.

        Olehnya yang perlu diketahui adalah bahwasanya kita tidak akan mati jika tidak berpacaran, dan juga bagi para kaum hawa jangan mudah tergoda dengan rayuan dan perkataan gombal para lelaki. Begitu pun dengan para lelaki agar senantiasa berdoa memohon perlindungan kepada Allah agar terhindar dari amalan-amalan keburukan di hari-harinya. Lelaki yang soleh adalah lelaki yang menjaga dirinya dari amalan-amalan yang menyia-nyiakan dirinya atau bahkan merugikan sekaligus merusak harga diri atau kehormatan dirinya, juga sekaligus menjaga kehormatan kaum hawa dengan tidak melakukan tindakan yang dapat merugikan bahkan merusak kehormatan dan harga diri kaum hawa. Anda merasa memiliki iman yang memadai sehingga tidak merasa takut jika berpacaran lantaran yakin dapat menjaga kesucian? yang menjadi pertanyaan: Adakah jaminan seseorang yang memilki iman yang mantap ketika saling berdekatan dengan lawan jenis ia mampu menahan nafsunya? belum tentu, ketahuilan bahwasanya tak hanya Allah yang ada dimana-mana, namun Setan pun demikian. Tak pernahkah anda mendengar kisah seorang lelaki dan perempuan yang mana mereka adalah penghafal Al-Qur'an namun status mereka berpacaran, hingga pada kemudian hari mereka saling bertemu di malam hari saat dalam keadaan hujan, lalu kemudian mereka berdua berteduh, hingga pada akhirnya mereka melakukan hubungan intim yang di luar dari pada dugaan, na'udzubillahi min dzalik.